Cara Mendidik Anak Mau Minta Maaf Kepada Teman Berani Akui Kesalahan!

TIPS PENDIDIKAN: Cara Mendidik Anak Mau Minta Maaf Kepada Teman Berani Akui Kesalahan! - pendidikan agar anak mau meminta maaf kepada teman setelah melakukan kesalahan ini perlu diketahui oleh orang tua sejak dini agar jangan sampai si anak menjadi besar kepala dan tidak mau minta maaf kepada temannya.

Memang mendidik anak bukanlah merupakan perkara yang mudah. Ibarat layang-layang, terlalu dikekang dia tidak bisa terbang tapi saat diulur atau dilepaskan malah melayang tinggi dan tak kembali lagi.

Diperlukan kesabaran kita sebagai orang tua untuk senantiasa mau membuka pikiran dan hati sehingga ilmu bagaimana cara mendidik anak tidak hanya mentah-mentah diambil dari pola didik orangtua jaman dulu.

Mudah-mudahan tips cara mendidik anak untuk mau minta maaf ini menjadi langkah awal menjadi ayah dan bunda yang lebih baik ya. Semoga...

Mengajarkan Anak Agar Mau Minta Maaf

1. Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya.
Galilah dari diri anak apa yang membuatnya tidak mau/menolak meminta maaf. Baik orangtua maupun guru harus bersikap netral, tidak berpihak kepada pelaku ataupun korban. Jika berpihak, dikhawatirkan pemulihan hubungan keduanya akan semakin sulit.

2. Tidak memaksa anak meminta maaf.
Sering dijumpai orangtua yang memaksa anaknya untuk minta maaf, " Ayo,kamu minta maaf sekarang sama adik!" Sebetulnya, cara seperti ini tidak benar dan dapat menekan anak. Semakin dipaksa untuk meminta maaf, semakin sulit bagi anak untuk melakukannya. Karena paksaan merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan maka hal itu tak akan diulangi lagi. Atau, kalaupun mau, anak akan meminta maaf dengan terpaksa, tidak tulus.

3. Tumbuhkan empati pada anak.
Cara terbaik dengan menumbuhkan empatinya. "Kamu sudah memukul adik seperti itu. Coba, kamu pikirkan kalau kamu yang diperlukan seperti itu, bagaimana rasanya?" Mungkin anak tidak akan langsung menjawab atau berkomentar saat itu juga dengan mengatakan, "Tidak enak", misalnya. Tapi setidaknya anak tahu, perbuatan telah membuat orang lain menderita, terganggu, atau tersakiti.

Anda harus bisa memahami, perbuatannya itu tidak baik. Dia juga harus merasakan apa yang orang lain rasakan. Anak harus melihat dampak yang dia lakukan pada anak lain, bagaimana perasaan orang tersebut, dan sebagainya. http://rumahislami.blogspot.com/

4. Berikan dorongan
Contoh, "Ibu akan senang kalau kamu mendengarkan keluhan orang lain dan kamu mau mengubah perilakumu. Ibu berharap kamu juga bisa meminta maaf atas perbuatan yang sudah kamu lakukan pada temanmu." Harapan semacam ini tidak memberi kesan memaksa dan sok berkuasa, melainkan mengajari anak untuk bersikap terbuka dan membuatnya berpikir. Apalagi di usia ini anak sudah bisa diajak berpikir mengenai konsekuensi.

5. Kenalkan aneka cara meminta maaf
Ada berbagai cara meminta maaf, baik secara langsung maupun tidak. Ada yang lewat salaman tangan, rangkulan, sentuhan, dan cara lainnya, atau yang terbaru dengan SMS, e-mail, chat, komentar maaf di jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, dan lain-lain.

Anak tahu mana yang plaing tepat dan cocok. Biasanya dengan dibebaskan mengemukakan pendapatnya, anak akan menemukan banyak ide. Kecuali jika anak memang tak tahu caranya, maka orangtua mempunyai kesempatan untuk memberi masukan.

6. Beri toleransi waktu
Hindari menyuruh anak meminta maaf di saat itu juga. Orangtua memang harus menunggu hingga anak mau melakukannya dengan tulus tanpa terpaksa. Selanjutnya, jika anak sudah siap, orangtua bisa menjadi perantara, membantu anak untuk meminta maaf dan mendamaikan kedua anak yang berseteru.

Sumber utama: Kompas


No comments:

Write a Comment


Top